Saturday, January 2

Pabrikan Berpacu Rebut Pasar Mobil Hybrid


Pameran automotif bergengsi di dunia, Tokyo Motor Show 2009, berlangsung di Makuhari Messe, Chiba, Jepang, dari 24 Oktober hingga 4 November mendatang. Berikut laporan wartawan Suara Merdeka Gunawan Permadi dari arena pameran.

ISU pemanasan global, krisis ekonomi, dan penyusutan sumber daya energi menjadi topik pembicaraan utama di kalangan produsen automotif raksasa di Jepang dan dunia selama pameran TMS ke-41 ini. Tak pelak, para pabrikan automotif pun berlomba-lomba menampilkan prototipe dan rancangan mobil atau kendaraan bermotor yang ramah lingkungan.
Stan Honda misalnya, secara mentereng menampilkan mobil SUV coupe CR-Z hibrida 1,5 liter. Selain itu juga ada Skydeck, wagon hibrida cerdas dengan kursi tiga baris yang ditargetkan bisa menjadi saingan Ford S-Max.
Tipe CR-Z hybrid ini tidak berlebihan disebut menjadi bintang selama ajang pameran.
Menurut Presiden Honda Motor Co Takanobo Ito, CR-Z akan dilempar ke pasar pada pertengahan tahun depan.
Dia menuturkan, CR-Z merupakan mobil sport hibrida pertama di dunia. ‘’Tipe ini juga merupakan hibrida pertama kalinya di dunia yang memakai persneleng enam speed,’’ kata dia saat konferensi pers di stan Honda.
Honda menangkap isu pemanasan global dengan menyodorkan tema ‘’Tantangan Teknologi Honda untuk Masyarakat Berkelanjutan’’. Michio Shinohara dari Divisi Perencanaan Keamanan dan Lingkungan Honda Motor Co Ltd menegaskan, Honda menargetkan penurunan emisi CO2 secara drastis pada produk-produk generasi mendatang.
Namun diakui, tidak mudah untuk mengekspor produk ramah lingkungan ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Faktor regulasi dan pajak termasuk dalam tantangan yang harus dipertimbangkan. ‘’Tidak bisa dipungkiri, Indonesia termasuk pasar terbesar untuk produk keluaran Honda. Kami tetap menempatkan Indonesia sebagai fokus utama pengembangan pasar ke depan,’’ kata Takanobo Ito.
Salah satu andalan pabrikan itu adalah New Insight Hybrid. Model keluaran 2009 itu menggunakan teknologi hybrid yang ramah lingkungan sehingga mampu menurunkan kadar emisi CO2. Di Jepang, mobil tersebut dipasarkan dengan harga sekitar 2,1 juta yen (sekitar Rp 210 juta). Namun, pihak Honda belum memikirkan rencana untuk melempar produk itu ke Indonesia meski Civic Hybrid sudah beredar di sini. Dia enggan berkomentar ketika ditanya apakah hambatan regulasi dan pajak yang menjadi penyebabnya.
Andalan lain adalah Skydeck. Mengadopsi model minivan, mobil ini berkapasitas enam penumpang dengan pintu sliding yang mulai dipopulerkan lagi sejak keluaran Honda Freed. Masih dalam rangka ‘’perlombaan’’ mobil ramah lingkungan, Skydeck juga menggunakan mesin hybrid.

Nyaris Batal

Di tengah kelesuan ekonomi global, pameran bergengsi itu juga sempat didera isu batal. Sebab, sampai tenggat waktu pendaftaran yang telah ditentukan panitia, masih banyak perusahaan mobil yang belum memastikan keikutsertaannya. ‘’Kami sempat berpikir untuk membatalkan pameran ini,’’ kata Sekjen Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) Toshihiro Iwatake.
Namun, pameran yang tahun ini bertema ‘’Fun Driving for Us, Eco Driving for Earth’’ itu, tetap terselenggara meski mengalami penurunan jumlah peserta.
Dia menandaskan, ‘’Jika pameran dibatalkan, berarti kondisi industri otomotif Jepang memperlihatkan tanda-tanda penurunan. Kami khawatir jika pameran tak terselenggara, Eropa dan Amerika akan mengatakan Jepang tenggelam, China bangkit..’’
Jumlah peserta hanya 120 produsen dibanding dua tahun lalu yang mencapai 241 peserta. Pada TMS 2007, pameran melibatkan produsen kendaraan dari 26 negara, sedangkan pada tahun ini jumlahnya hanya tiga negara di luar Jepang.
Seluruh peserta TMS tahun ini juga hanya menggunakan area pameran seluas 21.259 meter persegi dari total luas kompleks Makuhari Messe yang mencapai 54.000 meter persegi. Angka itu merupakan penurunan 49 persen dibandingkan pada TMS 2007 yang menggunakan area seluas 44.587 meter persegi.
Dengan penurunan seperti itu, memang tidak terhindarkan apabila Tokyo Motor Show 2009 jadi lebih mirip pameran lokal.
Di stan Toyota, konsep FT-86 yang dikenal dengan Toyobaru juga dipamerkan pada publik untuk pertama kalinya.
Mobil ini merupakan coupe sport hasil kerja sama antara perusahaan otomotif Toyota dan Subaru. Toyota tampaknya telah mendapat banyak respons positif atas mobil compact dan lincah itu.
Sedangkan, Nissan memimpin dengan mobil listrik Land Glider. Mobil kecil, miring dan berdesain tandem dua kursi ini diperkirakan akan sangat disukai publik Jepang.
Sementara itu. Mazda menghidupkan kembali Kiyora dan memperkenalkan mobil teknologi tinggi terbaru dengan bahan bakar bensin SKY dan mesin diesel. Juga dipamerkan mobil hibrida khas Mazda, yaitu Premacy, bermesin rotari dengan bahan bakar hidrogen.
Pabrikan itu menggunakan sistem hibrida seri. Mesin rotari berbahan bakar hidrogen hanya bertugas memutar generator (seperti genset). Selanjutnya, generator yang memasok energi ke motor listrik atau menyimpannya di baterai. Satu tangki penuh hidrogen bisa digunakan untuk menempuh jarak 200 km.
Dari luar Jepang, hanya Caterham, Lotus, dan Alpina yang ikut ambil bagian dalam TMS. Sedangkan Ferarri dari Italia dan mobil produksi Amerika Serikat tidak tampil.


0 comments:

Post a Comment